MATA KULIAH KEPEMIPINAN BIROKRASI

 

Review Buku 

KEPEMIMPINAN BIROKRASI Bab V. Teori Kepemimpinan


Nama Penulis        : Harbani Pasolong

Penerbit                  : ALFABETA

Tahun Terbit          : 2015

Jumlah Halaman   : 243 Halaman

Nama Reviewers   : Adinda Difta Fatadilla


Pada bab 5  ini  dalam buku kepemimpinan birokrasi ini menjelaskan tentang teori kepemimpinan yang dimana dapat dijelaskan bahwa teori kepemimpinan adalah generalisasi dari perilaklu pemimpin dan  konsep ke pemimpinanannya dengan menitikberatkanpada latar belakang historis, sebab akibat , munculnya kepemimpinan, sifat-sifat utama kepemimpinan. Dan juga senada  dikemukakan oleh Kartono (2004:51) bahwa teori kepemimpinan itu adalah penggenaralisasisan satu seni perilaku pemimpin beserta historis kemunculan pemimpin dan kepemimpinan.

Selanjutnya di dalam bab ini sebelum menjelaskan leblih dalam lagi tentang teori kepemimpinann terlebih dahulu diberikan batasan pengertian tentang teori sendiri itu dengan beberapa pakar antara lain menurut Kerlinger (1974:14) bahwa teori adalah serangkaian konstruk (konsep), batasan, dan proposisi, yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan focus hubungan dengan merinci hubungan-hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksikan gejala itu.

Maka selanjutnya dalam bab ini menjelaskan teori lahirnya kepemimpinan  yang dimana teori dasar munculny kepemimpinan menurut Siagian (2004),Anoraga (1995), bahwa teori ini terbagi menjadi 3 yaitu : (1) Teori Genetik, (2) Teori Sosial, dan (3) Teori Ekologis yang diman juga dijelaskan  yaitu:

Teori Genetik yang menjelaskan bahwa pimpinan tidak dibangun, tetapi seorang akan menjadi pemimpin karena bakat yang dimiliki luar biasa, atau dengan kata lain seorang menjadi pemimpin karena memang di takdirkan menjadi pemimpin.

Teori Sosial menjelakan bahwa pemimpin harus di bangun atau dibentuk, tidak begiru saja muncul atau ditakdirkan. Jadi seseorang menjadi pemimpin karena melalui proses pendidikan dan pelatihan yang dimiliki luar biasa, atau dengan kata lain seoarng menjadi pemimpin karena melalui proses pendidikan dan pelatihan yang cukup mendukung.

Teori ekologis menjelaskan bahwa merupakan gabungandari teori genetik dan teori social. Teori berasumsi bahwa seseorang sukses menjadi pemimpin, jika sejak lahir sudah mempunyai bakat-bakat kepemimpinan, kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman seta disesuiakan denga lingkungan.

Teori paling trend yaitu kepemimpinan melalui perilaku organisasi. Orientasi perilaku mencoba untuk menampilkan pendekatan yang bersifat “social learning” dalam proses pemimpin dan kepemimpinan. Teori perilaku pada dasarnya menekankan bahwa terdapat beberapa faktor yang menentika timbulnya timbal balik dalam kepemimpinan. Faktor yang berperngaruh terhadap kepemimpinan yaitu pemimmpin itu sendiri, situasi lingkungan. Teori kepemimpinan merupakan generalisasi dari perilaku pemimpin dan konsep kepemimpinannya dengan menitikberatkan pada latar belakang historis, sebab munculya kepemimpinan dan sifat-sifat utama kepemimpinan.

 Teori-teori kepemimpinan modern yang banyak mendapat perhatian sekarng ini , telah didahului oleh penemu-penemu teori klasikk kepemimpinan. Studi kepemimpinan telah menarik perhatian para akademis maupun para praktisi dalam sepanjang sejarah bahwa ditemukan adanya pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif. Oleh karena itu, kepemimpinan menarik perhatian para ahli untuk membahasnya.

Pada bab ini  teori kepemimpinan itu terbagi menjadi dua kelompok yaitu teori kepemimpinan klasik dan teori kepemimpinan modern:Ini kelompok kepemimpinan klasik yang dijelaskan beberapa teori kepemimpinan  menurut para ahli yang akan saya ambil itu ada 2  yaitu kepemimpinan model taylor (1991) yang dimana taylor sebagai orang ahli teknik dan mesin sekaligus sebagai bapak  Manajemen Ilmiah menemukan gaya kepemimpinan dalam memimpin perusahaan sebagai berikut : (a) cara terbaik untuk meningkatkan hasil kerja adalah dengan meningkatkan teknik atau metode kerja, dampaknya adalah manusia dianggao sebagai mesin,(b) manusia untuk manajemen , bukan manajemen untuk manusia,(c) fungsi manajemen menurut teorti manajemen keilmuan (teori klasik) adalah menetapkan kriteria prestasi untuk mencapai tujan, dan (d) focus pemimpin adalah berada pada pertumbuhan perusahaan.

            Kedua itu kepemimpinan Model Mayo (1920) , kepemimpinan model Mayo sangat terkenal dengan gerakan hubungan manusiawi yang merupakan reaksi dan revisi kepemmimpinan Taylor yang memperlakukan manisaia sebgai mesin. Dampaknya adalah banyak pegawai yang sakit, bercerai, kacau balau karena hidupnya hanya untuk bekerja lupa makan dan keluarga, Mayo berpendapat bahwa adalah memimpin : (a) selain mencari teknik atau metode kerja terbaik juga harus memperhatikan perasaan dan hubungan manusiawi yang baik, (b) pusat-pusat kekuasaan adalah hubungan pribadi dalam unit-unit kerja, (c) fungsi pemmimpin adalah memudahkan pencapaiaan tujuan kelompok secara  kooperatif dan mengembangkan kepribadiaannya.

            Selanjutnya kelompok kepemimpinan modern beberapa teorinya antara lain teori sifat. Teori kelompok, teori situasional atau kontongensi, teori jalan kecil-tujuan (Path-Goa Theory) veris house (1974), teori perilaku dan teori Karismatik penjelasan beberapa teori ini yaitu

            Teori sifat (Traits Theory) berasumsi bahwa seseorang yang dilahirkan sebagai pemimpin karena memiliki sifat –sifat sebagai pemimpin. Namun pandangan teori sifat ini juaga tidak memungkinakan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan, tetapi fapat juga dicapai lewat suatu pendidikan dan pengalaman. Menurut Stoner (1982), mengatakan bahwa ternyata teori sifat gagal membuktikan keandalannya sebab tidak satupun kimbinasi yang secara kinsisten dapat membedakan antara pimpinan dan bukan pemimpin , atau antara pemimpin efektif dan yang tidak efektif. Teori sifat tidak dapat membuktikan adanya hubungan yang kuat antara sifat (trait)dengan kesuksesan kepemimpinan.

            Kedua ialah teori Kelompok, pada teori kelompok ini beranggapan bahwa. Supaya kelompok bisa mencapai tujuann-tujuannya, harus terdapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikur-pengikutnya. Menurut hasil penelitian Allan yang sempurna menunjukkan bahwa para pemimpin yang memperhitungkan dan membanti pengikut-pengikutnya mempunyai pengaruh yang positif  terhadap sikap,kepuasan, dan pelaksanaaj kerja, dalam Thaha.

            Teori Situasional atau Kongtingensi teori ini berasumsi bahwa kinerja suatu kelompok tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan kesesuaian antara sitauasi (situasional favorableness). Kepemimpinan dipandang sebagai hubungan yang didasarkan atas pengaruh dan kekuasaan. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam teori ini yaitu: 1) bagaimana seorang pemimpin mempunyai kekuasaaan akan menjadi efektif dan faktor-faktor situasi yang sesuai, 2) sejauh man agaya kepemimpinan seseorang mempengaruhi perilaku dan kinerja bawahan.

Teori Jalan Kecil-Tujuan (Path-Goal Theory) Bersi House (1974), Teori Jalan Kecil-Tujuan berasumsi bahwa dengan perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi, kepuasan dan kinerja para pengikut. Teori Jalan Kecil-Tujuan versi House, memasukkan empat tipe atau gaya kepemimpinan, yaitu 1) Kepemimpinan direktif, yaitu bawahan tahu dengan pasti apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus dari pemimpin. 2) Kepemimpinan yang Mendukung (Supportive Leadership), yaitu pemimpin mempunyai kesediaan untuk menjelaskan sendiir,bersahabat, mudah didekati dan mempunyai perhatian yang tinggi terhadap bawahannya, 3) Kepemimpinan partisipatif, yaitu gaya pemimpin yang berusaha meminta dan menggunakan saran-saran dari bawahannya. 4) Kepemimpinan yang berorientasi pada hasil, yaitu: gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menentang para bawahannya untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan bahwa mereka mampu melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan secara baik.

Teori Perilaku (Behavior Theory), bahwa kepemimpinan merupakan interaksi antara pemimpin dengan pengikut, dan dalam interaksi pengikutlah yang menganalisis dan resepsi apakah menerima atau menolak pengaruh dari pemimpinannya. Terdapat dua orientasi perilaku pemimpin yaitu (1) pemimpin yang berorientasi pada tugas atau mengutamakan penyelesaian tugas (2) perilaku pemimpin yang berorientasi pada orang atau mengutamakan hubungan kemanusiaan.

Teori Karismatik,pada dasarnya karisma berasal dari kata yunani yang berati “karunia dari ilahi” seperti kemampuan untuk melakukan mujizat atau memprediksi peristiwa di masa mendatang. Kepemimpinan karismatik itu sendiri menurut Gibson adalah kemampuan untuk mempengaruhi pengikut berdasarkan pada bakat supranatural dan kekuatan yang menarik. Conger (1997:25) menyatakan bahwa pemimpin karismatik menurut kejujurannya adalah agen perubahan. Mereka melihat kekurangan dalam situasi apa saja. Dua wajah kepemimpinan karismatik menurut conger adalah 1. Perhatiannya sellau tertuju pada masa depan, 2. Memiliki banyak tuntutan yang memotivasi, mendesak dan mengintimidasi bawahan untuk bertindak.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku KEPEMIMPINAN BIROKRASI Bab V. Teori kepemimpinan